Yakin Gak Apa-apa

*Koreksi pengertian*
*Tentang wajib dan sunat / sunah*

Wajib : dikerjakan berpahala, meninggalkan berdosa. Jelas .
Sunah/t : dikerjakan berpahala ditinggalkan ga pa pa

Di zaman sekarang, banyak dari kita yang secara sengaja *meninggalkan amalan-amalan Sunnah*. *Seperti Salat Rawatib, tadarus, sedekah, menjaga wudhu, menyegerakan shalat, shalat berjamaah, dan amalan Sunnah lainnya*.

Ternyata, tanpa disadari, sejak kecil kita memang diajarkan untuk meninggalkannya.

Masih ingatkah jawaban kita ketika ditanya _*“Apa arti Sunnah?”*_, maka jawabannya _*“Jika dikerjakan mendapat pahala, kalau ditinggalkan *gak apa-apa*, / *tidak berdosa*_

Karena hal tersebut, sejak kecil, sudah tertanam di diri kita, bahwa tidak ada apa-apa meninggalkan hal yang Sunnah.

Kini, setelah mulai mempelajari tentang amalan Sunnah, muncul pertanyaan dalam diri. Apanya yang *gak apa-apa* kalau meninggalkan Sunnah?

Apanya yang *gak apa-apa* ketika kita meninggalkan rawatib? *Padahal Allah janjikan Istana di Syurga bagi yang melaksanakannya*.

Apanya yang *gak apa-apa*  ketika kita meninggalkan tadarus? *Padahal setiap bacaan qur’an akan datang memberi syafaat bagi kita jika membacanya*.

Apanya yang *gak apa-apa* ketika kita tidak berjamaah di masjid? *Padahal Rasulullah SAW bilang, pahalanya bisa *bikin orang datang ke mesjid untuk sholat berjamaah walau harus merangkak*.

Apanya yang *gak apa-apa*, ketika kita diberi kesempatan, namun kita *dengan sengaja melewatkan banyak sekali keutamaan yang telah dijanjikan oleh Allah*?

Seharusnya, pengertian Sunnah dalam hidup kita, mulai diperbaiki menjadi. *_“Jika dikerjakan mendapat pahala, jika ditinggalkan maka kita menjadi orang-orang yang merugi.”*_

Agar kelak, diri kita, terutama anak-anak kita kelak, *akan menjadi orang yang tak ingin melepaskan kesempatan melakukan amalan Sunnah, walau urusan dunia sangat menggoda sekalipun*

Wallahu’alammu bisshawab

*Cintai Rasulullah
   Ikuti sunahnya*

Barakallah fiikum

Comments